Rabu, 02 November 2022

CRISTIANO RONALDO : I expect Qatar could be my final World Cup

 

(sumber: aceh.voi.id)

zonawordcup- Bagi kapten Tim Nasional Portugal "Cristiano Ronaldo" dan pesaing abadinya Leo Messi, gelaran Piala Dunia Qatar 2022 kemungkinan besar akan menjadi ajang pertarungan terakhir kedua maestro lapangan hijau ini. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh beIN Sports, Ronaldo mengatakan:

"Very good, for me. I expect Qatar could be my final World Cup. I often go on holidays there, to Qatar as well as Dubai. I am happy because for sure it will be last international tournament."

Penggemar sepak bola mana yang tidak mengenal sosok fenomenal Cristiano Ronaldo. Punggawa Portugal yang dibesarkan namanya lewat klub Manchester United ini selalu menarik perhatian para pencinta sepakbola. Berkat tangan dingin Sir Alex Ferguson, bakat Ronaldo dapat dimaksimalkan dan bahkan dia hampir memenangkan semua gelar di dunia sepak bola (kecuali Piala Dunia). Di level klub, penyerang Portugal ini telah mengoleksi lima gelar Liga Champions, tiga Liga Primer Inggris, dua La Liga, dua Serie A, dan lebih banyak lagi selama masa baktinya bersama Manchester United, Real Madrid, dan Juventus.

Peran Ronaldo menjadi sangat krusial baik bagi tim nasional Portugal maupun bagi klub-klub yang dibelanya. Kehabatan Ronaldo dibuktikan dengan lima Ballon d'Or yang dia dapatkan di level Internasional dan menjadi salah satu atlet dengan bayaran tertinggi di dunia.

Mengawali debut pertamanya bersama Timnas Portugal pada tahun 2003 sepertinya Cristiano Ronaldo belum pada puncak keberhasilan terutama pada ajang Piala Dunia. Dalam 4 kali Piala Dunia yang pernah diikutinya, Ronaldo nyaris belum pernah sekalipun masuk ke babak final Piala Dunia. Hla ini sangat ironis mengingat prestasi Ronaldo di level Klub dan Perorangan sudah mencapai level tertinggi. Pencapaian tertinggi Ronaldo pada saat membela negaranya adalah menjadi Juara Eropa pada tahun 2016 lalu. 

Pertandingan di Piala Dunia Qatar 2022 sepertinya akan menjadi kesempatan terakhir Ronaldo memberikan yang terbaik bagi negaranya mengingat usianya saat ini sudah 37 tahun. Jika piala dunia tetap di gelar 4 tahunan maka usia Ronaldo di Piala dunia mendatang masuk di usia 41 tahun. Mustahil dia akan dipanggil oleh pelatih untuk negaranya.   

Berikut kiprah Cristiano ROnaldo sepanjang membela Portugal di ajang Piala Dunia 2006 sampai dengan 2018 yang dihimpun dari beberapa sumber.

 


Piala Dunia 2006 Jerman

Portugal berada di Grup D. Mereka bersaing dengan Meksiko, Angola dan Iran. Di laga pertama, Portugal berduel lawan Angola. Namun Ronaldo tak berhasil mencetak gol kala itu. Barulah di pertandingan kedua melawan Iran, ia bisa mencatatkan namanya di papan skor. Saat itu Portugal mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-80, menyusul pelanggaran yang dilakukan terhadap Luis Figo. Ronaldo diberi kesempatan mengeksekusinya dan ia menuntaskannya dengan baik.

Ronaldo melakoni debut Piala Dunia pada 2006 - usia 21 - saat turnamen tersebut dihelat di Jerman. Ia menjadi bagian penting skuad arahan Luiz Felipe Scolari bersama nama-nama seperti Luis Figo, Simao, Deco, sampai Pauleta.

Saat itu, Ronaldo masih berstatus salah satu pemain muda paling menjanjikan di dunia berkat kiprahnya di Liga Primer Inggris bersama Manchester United, dan Piala Dunia 2006 menjadi tahapan perjalanannya menuju puncak sepakbola. Mengenakan seragam No.17 karena masih junior dibandingkan Figo yang memakai No.7, Ronaldo tampil enam kali menemani negaranya mencapai semi-final, sebelum akhirnya finis keempat.

Scolari memilih untuk tidak memainkan Ronaldo di laga pamungkas fase grup kontra Meksiko, yang dimenangkan Portugal 2-1, tetapi ia kembali ke starting XI di bentrok 16 besar versus Belanda. Malang bagi Ronaldo, keterlibatannya di laga tersebut - yang belakangan dijuluki "Pertempuran Nuremburg" - harus selesai lebih awal karena ia ditarik keluar lantaran cedera, setelah tekel keras Khalid Boulahrouz di menit 34. A Selecao tetap menang tanpa Ronaldo, mengalahkan De Oranje 1-0 demi berjumpa Inggris di perempat-final.

Laga kontra The Three Lions menjadi ajang penuh gelora beremosi tinggi dan Ronaldo menjadi 'musuh publik nomor satu' atas perannya dalam kekalahan anak asuh Sven Goran Eriksson. Ia bukan cuma jadi provokator yang berujung pada kartu merah rekan satu timnya di MU, Wayne Rooney, atas dakwaan menginjak selangkangan Ricardo Carvalho, Ronaldo juga mencetak tendangan titik putih penentu di adu penalti.


Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Empat tahun setelah debut Piala Dunia di Jerman, Ronaldo usia 25 tahun tiba di Afrika Selatan 2010 sebagai pemain termahal dunia - usai dibeli Real Madrid seharga €94 juta - peraih Ballon d'Or, dan kapten Portugal. Namun, meski sukses mentereng di level klub, ia terseok-seok di panggung internasional dan mengalami paceklik gol: ia tak sekalipun menjebol gawang lawan di babak kualifikasi Piala Dunia.

Dengan pensiunnya generasi tua seperti Deco dan Figo, Ronaldo mengemban tanggung jawab yang lebih besar di ujung tombak serangan A Selecao, tetapi ia gagal menghadirkan nasib baik bagi negaranya di 2010. Portugal memang lolos dari grup yang dihuni Brasil, Pantai Gading, dan Korea Utara, tetapi mereka cuma bisa menjebol gawang Korea Utara, mengalahkan tim Asia tersebut dengan skor 7-0, dengan Ronaldo mencetak satu gol - gol pertama Ronaldo di level internasional setelah 16 bulan!

Meski lolos dari Grup G tanpa kekalahan, performa anak asuh Carlos Queiroz kurang menjanjikan dan mereka dikritik media nasional Portugal. Dan situasi makin parah saat mereka harus menghadapi rival sesama negara Semenanjung Iberia - dan yang akhirnya keluar sebagai juara - yakni Spanyol di 16 besar. La Roja besutan Vicente del Bosque adalah juara bertahan Eropa dan salah satu unggulan juara dunia, tak ayal mereka adalah rintangan besar bagi Portugal.

Ronaldo start sebagai sayap kiri, menghadapi rekan satu timnya di Madrid, Serigo Ramos, tetapi ia tak mampu mempenetrasi karena Spanyol sangat mendominasi penguasaan bola. Kebuntuan baru terpecah setelah satu jam berkat gol David Villa, gol yang akhirnya menjadi pembeda. Portugal cuma bisa menguasai 39 persen bola di Cape Town dan mencatatkan tiga tembakan akurat dibandingkan Spanyol yang mencatatkan 10 tembakan akurat. Kartu merah RIcardo Costa di menit akhir juga semakin menggenapkan nestapa mereka.

Setelahnya, Ronaldo mengakui bahwa kekalahan itu membuatnya merasakan "kesedihan yang tak terbayangkan". Ketika ditanya mengapa Portugal gagal, sang kapten menyindir bahwa jurnalis harusnya menanyakan itu ke Queiroz, sebuah pernyataan yang kian mengundang kritik bagi pemain Real Madrid tersebut. Bos A Selecao lalu merespons dengan jawaban yang tak kalah tajam, berkata kepada AFP bahwa "Portugal membutuhkan Ronaldo dan Ronaldo membutuhkan timnas. Tetapi jika seragam ini bikin pemain tertentu patah semangat, maka mereka tak punya hak untuk berada di sini."

Pada akhirnya Piala Dunia 2010 sangat kontras dengan pengalaman pertama Ronaldo di edisi 2006. Ia hanya mencetak sebiji gol - gol menit 87 saat mengalahkan keroco Korea Utara 7-0 - dalam empat laga dan menuai hujan kritikan. Bisa dibilang ini adalah titik terendah dalam karier internasional CR7.

 


Piala Dunia 2014 Brasil 

Demi ke Piala Dunia 2014, Portugal harus melakoni play-off melawan Swedia, di mana Ronaldo mencetak empat gol dalam dua leg, termasuk hat-trick di leg kedua di Solna. Saat itu berusia 29 tahun, Ronaldo tiba di Brasil sebagai petahana Ballon d'Or dan kampiun Liga Champions Eropa bersama Real Madrid. Ia sedang di puncak permainannya, tetapi patah hati di panggung internasional kembali terjadi.

Kebugaran Ronaldo dikhawatirkan sebelum turnamen bergulir. Ia sampai terpaksa absen latihan beberapa kali gara-gara cedera lutut yang tak kunjung sembuh. Kendati jelas-jelas tidak 100 persen fit, entah bagaimana ROnaldo tetap bisa memainkan setiap menit tiga laga fase grup.

Ketika bintang Los Blancos itu dianggap bugar untuk bertanding di laga pembuka kontra Jerman, kubu Portugal optimistis, tetapi laga di Salvador menjadi bencana mutlak setelah Pepe dikartu merah di babak pertama dan anak asuh Joachim Low menang 4-0 - kekalahan terburuk Portugal di Piala Dunia.

Laga selanjutnya versus Amerika Serikat menjadi kesempatan bagi Portugal untuk menebus dosa, tetapi mereka kesulitan menghadapi armada Klinsmann yang alot dan memerlukan gol menit 95 untuk menyamakan kedudukan. Setelah unggul duluan berkat Nani, A Selecao tertinggal di babak kedua gara-gara sumbangan Jermaine Jones dan Clint Dempsey 10 menit sebelum bubaran. Portugal nampak bakal pulang lebih cepat, tetapi crossing Ronaldo di injury time bisa diselesaikan Silvestre Varela, dan menjaga asa Os Navegadores.

Portugal wajib menang atas Ghana di laga pamungkas dan berharap hasil di laga Jerman vs Amerika Serikat menguntungkan bagi mereka jika ingin lolos ke babak gugur. Semuanya terlihat lancar saat Portugal unggul dalam setengah jam, tetapi The Black Stars memberi jawaban di babak kedua lewat tandukan Asamoah Gyan.

Ronaldo main ngotot sepanjang laga, menggetarkan mistar sebelum tandukannya bisa ditepis dan akhirnya dia bisa mengembalikan keunggulan Portugal dengan 10 menit tersisa. Gol tersebut - yang menjadikannya pemain Portugal pertama yang mencetak gol di tiga edisi Piala Dunia - tidak cukup untuk meloloskan mereka, dan A Selecao harus pulang dari Brasil setelah hanya tiga laga.

Piala Dunia 2018 Rusia 

Ronaldo dan Portugal tiba di Piala Dunia 2018 di Rusia sebagai kampiun Eropa, dan mereka menghuni grup rumit bersama rival Iberia, Spanyol, plus Maroko dan Iran. Tersingkir di fase grup empat tahun sebelumnya, Portugal gatal ingin membungkam para peragu, begitu pula dengan Ronaldo yang gagal memberi impak berarti, terutama dalam hal torehan gol.

Dan di laga pembuka versus Spanyol, bintang Real Madrid itu membuktikan reputasinya dengan mencetak hat-trick luar biasa yang mengamankan satu poin berharga bagi negaranya dan menggandakan total golnya di Piala Dunia. Hat-trick tersebut juga sangat spesial, karena termasuk perekik spektakuler menit akhir yang mengamankan hasil imbang 3-3.

Di laga selanjutnya versus Maroko, pemain 33 tahun itu meneruskan ketajamannya dalam lima menit, dengan gol yang saat itu membawanya menggeser Ferenc Puskas sebagai pemain Eropa tersubur di kancah internasional, dan di urutan kedua dalam peringkat dunia.

Ronaldo tak masuk papan skor di laga pamungkas Portugal di fase grup kontra Iran, tetapi mereka mengunci tiket ke 16 besar dengan imbang 1-1 susah payah melawan tim yang dilatih mantan pelatih timnas Portugal, Carlos Queiroz.

Setelah finis kedua di Grup B di bawah Spanyol, A Selecao dipasangkan dengan Uruguay di 16 besar dan itu menjadi keterlibatan terakhir mereka di Rusia karena La Celeste menang 2-1 di Sochi.

 Piala Dunia 2022 Qatar

Penampilan Ronaldo yang belakang dinilai tidak pada performa terbaiknya oleh beberapa pengamat, akankah berlanjut di Tim Nasional Portugal?

Kita Nantikan apakah Ronaldo SUDAH HABIS atau justru dia BERSINAR UNTUK TERKAHIR KALINYA di Piala Dunia Qatar 2022.



 



0 komentar:

Posting Komentar

Messi Pecahkan Rekor "Like" Terbanyak di Instragram

zonaworldcup - Lionel Messi sepertinya memang ditakdirkan Tuhan untuk selalu memecahkan rekor di dunia. Keberhasilan Messi dalam dunia sepak...